Saturday, May 5, 2012

Alergi Makanan


Alergi makanan merupakan masalah yang kadang kala terjadi pada bayi dan anak-anak. Alergi makanan biasanya muncul pada saat bayi berusia 1-2 tahun, dan umumnya akan menurun pada saat anak berusia 5 tahun karena perkembangan sistem imun yang sudah baik. Beberapa anak memang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi oleh karena adanya riwayat alergi dalam keluarga (seperti adanya riwayat asma, eksim, atau rhinitis alergi dalam keluarga).


  • Makanan apa saja yang dapat menyebabkan alergi makanan pada anak?
Beberapa makanan yang sering menyebabkan alergi makanan pada anak-anak adalah: susu sapi dan produknya, gandum, kacang-kacangan, dan putih telur. Kadang-kadang seafood seperti ikan, udang atau lobster juga dapat menyebabkan alergi makanan, tetapi kejadiannya lebih jarang. Pada umumnya (sekitar 80-90% kasus) alergi makanan pada anak akan menghilang dengan sendirinya pada saat anak menginjak usia 5 tahun ke atas.


  • Apa tanda dan gejala kalau anak alergi makanan tertentu?
Ada beberapa tanda dan gejala yang muncul apabila anak alergi terhadap makanan tertentu. Tanda dan gejala tersebut dibagi 2 yaitu tanda dan gejala pada saluran pencernaan dan tanda dan gejala pada kulit. Tanda dan gejala tersebut timbul setelah anak memakan makanan tertentu. 
Tanda dan gejala pada saluran pencernaan: Diare, Muntah, Mual, Sakit perut, Anak terlihat pucat, Kehilangan atau penurunan kesadaran. Tanda dan gejala pada kulit: Muncul kemerahan di kulit tubuh seperti gigitan nyamuk, Gatal-gatal pada kulit, Wajah yang bengkak, Telinga berair, Hidung meler dan mata berair, Kesulitan bernapas, Kesulitan tidur.

  • Bagaimana caranya mengetahui makanan apa yang menimbulkan alergi pada anak?
Ini merupakan masalah yang cukup sulit. Ada beberapa cara yang dapat orang tua coba   lakukan, yaitu:
  1. Cara pertama adalah dengan mencoba-coba (trial and error). Coba perhatikan diet makanan pada anak apakah mengandung makanan yang sering menimbulkan alergi seperti kacang-kacangan, susu, produk susu atau putih telur. Bila setelah memakan makanan-makanan tersebut muncul gejala alergi, itu artinya mungkin anak alergi terhadap makanan tersebut. Bila konsumsi makanan yang dicurigai tersebut dihentikan, gejala juga akan hilang.
  2. Cara kedua dengan melakukan tes alergi. Bawalah anak ke dokter atau laboratorium untuk menjalankan tes alergi


  • Bagaimana cara mencegah dan mengobati alergi makanan pada anak?
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Apabila orangtua mencurigai salah satu makanan sebagai penyebab alergi pada anak, maka cobalah untuk tidak memberikan makanan tersebut kepada anak. Apabila dalam keluarga memang sudah memiliki riwayat alergi seperti asma, maka sebaiknya orang tua menghindari pemberian makanan yang paling sering menyebabkan alergi makanan seperti telur, kacang-kacangan, seafood, dan susu sapi murni sampai usianya 1 tahun. Dan apabila alergi sudah terjadi, sebaiknya segera bawa anak ke dokter. Dokter anda akan memeriksa, menentukan jenis alerginya lalu kemudian akan memberikan obat anti alergi yang sesuai untuk anak anda. Kadang kala dapat terjadi reaksi alergi yang berat yang disebut anafilaksis dan memerlukan penanganan segera karena dapat berakibat fatal.


Kesimpulan:

  • Alergi makanan cukup sering terjadi pada anak usia 1-2 tahun
  • Makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak adalah: susu sapi dan produknya, telur, kacang-kacangan, serta seafood
  • Penghindaran makanan (food avoidance) merupakan langkah terpenting untuk mengobati alergi makanan
  • Pada umumnya alergi makanan akan menghilang dengan sendirinya setelah anak berusia di atas 5 tahun.




Sumber pustaka:
  • The Illustrated Book of Child Health, Bendefy I: Food Allergies.2004
  • UpToDate, Wood RA: The Natural History of Childhood Food Allergy.2008
  • Pediatrics in Review, Bierman CW et al: Food Allergy.1982
  • American Academy of Pediatrics, Parenting Corner Q&A: Food Allergy.2006
  • 123 Penyakit Dan Gangguan Pada Anak, Hanifah Oswari, Dr,dr.Sp.A(K), Alergi makanan.2009

No comments:

Post a Comment