Wednesday, May 2, 2012

Pentingnya Imunisasi


Imunitas atau daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki oleh tubuh untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, maupun benda asing lain yang melakukan kontak terhadap tubuh. Meletakkan pondasi sistem imunitas tubuh perlu dilakukan sejak dini. Pondasi yang baik mendukung perkembangan sistem imunitas utuh yang baik saat si kecil beranjak dewasa.
Mekanisme pertahanan tubuh tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu imunitas alami (sering disebut imunitas bawaan) dan imunitas adaptif (imunitas spesifik). Komponen sistem imunitas alami misalnya kulit, selaput lendir dan bulu-bulu halus yang ada di saluran pernapasan. Namun sistem imunitas alami sangat mungkin ditembus oleh organisme patogen (organisme ganas yang menyebabkan penyakit), terutama saat anak terpapar virus atau bakteri yang kuat. Karena itu tubuh memerlukan imunitas adaptif yang efektif memberantas infeksi serta mengingat organisme patogen tertentu sehingga dapat mencegah penyakit di kemudian hari. Itulah yang menjadi dasar imunisasi.
Sejak penggunaan vaksin yang semakin meluas pasca Perang Dunia II, vaksinasi memberi kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat. Angka kejadian dan risiko kematian akibat berbagai penyakit bisa ditekan berkat vaksinasi. Cacar yang menyebabkan kematian dua juta orang per tahun hingga akhir 1990-an, berhasil dihapus pada 1979 berkat kampanye tingkat dunia tentang imunisasi. Angka penderita polio menurun drastis dari 300.000 per tahun pada 1980-an hingga tinggal 2000 kasus pada 2002. Dan saat ini, tinggal ratusan anak yang masih menderita polio hanya di empat negara yaitu India, Pakistan, Afganistan, dan Nigeria. Berdasarkan data WHO, kematian akibat campak di seluruh dunia turun dari estimasi 873.000 kematian pada tahun 1999 menjadi 345.000 di tahun 2005. Pada 2007-2008, diadakan "Measles Campaign" untuk memerangi penyakit campak. Kejadian batuk rejan (pertusis) dan diteri juga turun drastis berkat vaksinasi.
Data Departemen Kesehatan RI pada 2007 menyatakan, sekitar 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), seperti TB, difteri, pertusis, campak, tetanus, polio, dan Hepatitis B. Cara yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat PD3I adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan imunisasi adalah dapat dibasminya penyakit cacar dari Indonesia pada 1974. Jika suatu ketika seorang anak yang telah diimunisasi terinfeksi oleh kuman penyakit yang bisa dicegah melalui vaksin, dia tidak akan menularkan penyakit itu kepada orang-orang yang berada di sekitarnya. Jadi selain bermanfaat untuk diri sendiri, imunisasi juga bermanfaat untuk menciptakan kekebalan komunitas atau mencegah penyebaran penyakit kepada orang yang berada di lingkungan sekitar.

No comments:

Post a Comment